~♥♥Ikhlas Itu Di Hati♥♥~

-->

 
Sahabat fillah...
Ikhlas dalam beramal ibadah dan amal shaleh adalah melakukan suatu amal kebaikan, dan dalam melaksanakannya ditujukan semata-mata untuk Allah. Al Quran menyuruh kita ikhlas.

Perhatikan firman-Nya sbb :
dan (aku telah diperintah): “Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik”.(QS Yunus [10]: 105).
Rasulullah SAW mengingatkan, ”Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i). Imam Ali ra juga berkata;
Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.”

Sahabat...
Kendati bersimbah peluh, menghabiskan tenaga, menguras pikiran, kalau tidak ikhlas, sebesar apa pun amal, sia-sia di mata Allah. Maka, sangat rugi orang yang sedekah habis-habisan hanya ingin disebut dermawan. Ikhlas berarti kita tidak memanggil siapa pun selain Allah SWT untuk menjadi saksi atas perbuatan kita. Ikhlas akan membuat jiwa menjadi independen, merdeka, tidak
dibelenggu pengharapan akan pujian, tidak haus akan imbalan. Hati menjadi tenang karena ia tidak diperbudak penantian mendapat penghargaan ataupun imbalan dari makhluk.

Penantian adalah hal yang tidak nyaman, menunggu pujian atau imbalan adalah hal yang dapat meresahkan, bahkan bisa mengiris hati bila ternyata yang datang sebaliknya.. Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidupnya, karena orang yang tidak ikhlas banyak berharap pada makhluk yang lemah.

Sahabat...
Imbalan dari manusia tidak ada apa-apanya dibanding imbalan dari Allah SWT.
Perhatikan firman Allah SWT di surah An-Nisa [4] ayat 146 :
‘’Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar’’.

Subhaanallah,,,,
Adakah yang lebih berharga dari pemberian Allah?...
Namun dalam kehidupan ini, kadang kita memang menemukan kenyataan, kalau ternyata amal ibadah atau amal kebaikan yang kita lakukan dengan sembunyi-sembunyi dan tidak diketahui orang
lain, ternyata justru kadang jadi mengundang fitnah, gosip, omongan yang tidak enak tentang kita.

Mungkin karena orang lain tidak tahu kalau sebenarnya kita ini sudah melakukan amal shaleh, amal kebaikan seperti sedekah, tapi kita menyembunyikannya karena Allah. Maka karena ketidaktahuannya, orang-orang akan menilai kita ini sebagai orang yang pelit, tidak mau sedekah, tidak mau beramal saleh.

Untuk masalah seperti ini, sebaiknya jangan kita pedulikan omongan orang pada kita. Tetap saja jaga kerahasiaan amal kebaikan kita. Jangan pedulikan pandangan orang, cukup puas saja dengan pandangan Allah terhadap kita. Dan masalah omongan atau di gunjingkan yang tidak – tidak,yangmungkin mengatakan kita itu pelit, kikir dan sebagainya, kita serahkan semua pada Allah.

Dalam beramal saleh atau berbuat kebaikan, seperti sedekah dan lainnya, sebaiknya kita BENAR-BENAR MERASA CUKUP HANYA ALLAH SAJA YANG MENJADI SAKSI DARI Apa Yang Kita Lakukan, Dan yang tidak kalah penting, jangan sampai kita terjebak riya' yang samar, seperti merasa bangga apabila kita sudah berhasil menyembunyikan amal kebaikan kita, kalau kita seperti itu, maka
hancurlah amal kita.

Sahabatku fillah...
Dalam melakukan setiap amal kebaikan, yang paling mendasar yang perlu dipahami adalah, bahwa segala amal kebaikan yang kita lakukan, itu bukanlah atas kemampuan kita sendiri, tapi itu adalah karena bantuan, pertolongan dan ijin Allah.

Dengan memahami hal tersebut diatas, Insya Allah kita bisa memperbaiki amal ibadah kita dengan ikhlas, selamat dari berbangga diri karena telah berhasil melakukannya. Dan InsyaAllah bisa selamat dari riya. Serta Insya Allah, bisa melindungi kita dari keinginan mengungkapkan amal kebaikan kita dihadapan makhluk, apabila kita mendapati kenyataan diri kita digosipkan, dinilai sebagai orang yang enggan beramal kebaikan, karena kita ikhlas, maka kita menyerahkan semua pada Allah SWT.

Wallahu a’lam bishawab...

♥ Ku Nanti Dalam Doa Di Kesunyian ♥


Bismillaahirrahmaanirrahiim.

”Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang(biasa) nampak daripadanya...”(QS An-Nuur 24 : 3 )
 
Kekasih yang kucari...
Bukan dalam ilusi duniawi
Cinta yang kunanti
Terzahir dalam saksi illahi.

Sebentuk hati sederhana
Mengiringi kisah suci murtadhaa
Menjadi peneguh diri
Dalam penantian kekasih sunyi.

Teringat kata sang pujangga
.jadilah teristimewa tuk mendampingi insan yang istimewa.

Melepas gaun kemegahan
Menundukkan tatapan demi kesucian
Menghias hati dengan keikhlasan
Demi menjaga harkat sebagai seorang hawa.

Terhijabnya pandangan karena taqwa
Apalah yang bisa menghijab hati dari cinta
Terhalangnya lisan karena fitrah
Apalah yang bisa menghentikan ghorizah
tapi batasan syariat tetap utama...

Insan istimewa
Hadirlah menyingkap tabir masa
Menaklukkan asa menuju sunnah nabi
Berjanji dalam aqad karena Illahi...

Kuhijab hatiku dengan cinta-Mu
Hingga tak merunduk hati ini
Hanya karena kebahagiaan semu...

Kutirai pandanganku hanya dengan menatap-Mu
Agar tak goyah mata imanku
Hanya karena hadirnya sesosok wujud hamba-Mu...

Kucahayai ruang di jiwaku dengan asma-Mu
Agar tak gulita diri ini
Hanya karena ukiran sebuah nama...
Ya Allah...
Kuserahkan hatiku dalam genggaman-Mu.
Hingga hanya Engkau yang menyerahkannya
Kepada sesosok hamba-Mu…

Kupersembahkan pandangan terindahku dalam tangan-Mu...
Hingga hanya Engkau yang mengalihkan tatapanku pada wujud kekasih-Mu…

Ya Allah...
Andai ada yang datang ke hadirat-Mu meminta hatiku,
Jika ia bersujud pada-Mu karena cintanya padaku,
Dan bermunajah pada-Mu hanya karena mengharapku,
Kumohon pada-Mu ya Robbi...jangan berikan hatiku padanya...

Namun jika ada yang datang pada-Mu dengan bersujud dan bermunajah
Karena terlalu besar kecintaannya pada-Mu
Hingga menolak hadirku,

Maka kumohon pada-Mu ya Robbi...
Berikanlah hatiku padanya,
Agar penantian kekasih sunyi ini berakhir...
Karena Dialah hamba-Mu yang kurindu karena merindu-Mu
Dialah kekasih-Mu yang kukasihi karena mencintai-Mu
Dan dialah ciptaan-Mu yang kutunggu tuk melengkapi cintaku pada-MU…....

Yogyakarta, 18-04-12
Menantimu “Mas gagahku...”

~♥♥Ikhlas Itu Di Hati♥♥~

-->

 
Sahabat fillah...
Ikhlas dalam beramal ibadah dan amal shaleh adalah melakukan suatu amal kebaikan, dan dalam melaksanakannya ditujukan semata-mata untuk Allah. Al Quran menyuruh kita ikhlas.

Perhatikan firman-Nya sbb :
dan (aku telah diperintah): “Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik”.(QS Yunus [10]: 105).
Rasulullah SAW mengingatkan, ”Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i). Imam Ali ra juga berkata;
Orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.”

Sahabat...
Kendati bersimbah peluh, menghabiskan tenaga, menguras pikiran, kalau tidak ikhlas, sebesar apa pun amal, sia-sia di mata Allah. Maka, sangat rugi orang yang sedekah habis-habisan hanya ingin disebut dermawan. Ikhlas berarti kita tidak memanggil siapa pun selain Allah SWT untuk menjadi saksi atas perbuatan kita. Ikhlas akan membuat jiwa menjadi independen, merdeka, tidak
dibelenggu pengharapan akan pujian, tidak haus akan imbalan. Hati menjadi tenang karena ia tidak diperbudak penantian mendapat penghargaan ataupun imbalan dari makhluk.

Penantian adalah hal yang tidak nyaman, menunggu pujian atau imbalan adalah hal yang dapat meresahkan, bahkan bisa mengiris hati bila ternyata yang datang sebaliknya.. Orang yang tidak ikhlas akan banyak menemui kekecewaan dalam hidupnya, karena orang yang tidak ikhlas banyak berharap pada makhluk yang lemah.

Sahabat...
Imbalan dari manusia tidak ada apa-apanya dibanding imbalan dari Allah SWT.
Perhatikan firman Allah SWT di surah An-Nisa [4] ayat 146 :
‘’Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar’’.

Subhaanallah,,,,
Adakah yang lebih berharga dari pemberian Allah?...
Namun dalam kehidupan ini, kadang kita memang menemukan kenyataan, kalau ternyata amal ibadah atau amal kebaikan yang kita lakukan dengan sembunyi-sembunyi dan tidak diketahui orang
lain, ternyata justru kadang jadi mengundang fitnah, gosip, omongan yang tidak enak tentang kita.

Mungkin karena orang lain tidak tahu kalau sebenarnya kita ini sudah melakukan amal shaleh, amal kebaikan seperti sedekah, tapi kita menyembunyikannya karena Allah. Maka karena ketidaktahuannya, orang-orang akan menilai kita ini sebagai orang yang pelit, tidak mau sedekah, tidak mau beramal saleh.

Untuk masalah seperti ini, sebaiknya jangan kita pedulikan omongan orang pada kita. Tetap saja jaga kerahasiaan amal kebaikan kita. Jangan pedulikan pandangan orang, cukup puas saja dengan pandangan Allah terhadap kita. Dan masalah omongan atau di gunjingkan yang tidak – tidak,yangmungkin mengatakan kita itu pelit, kikir dan sebagainya, kita serahkan semua pada Allah.

Dalam beramal saleh atau berbuat kebaikan, seperti sedekah dan lainnya, sebaiknya kita BENAR-BENAR MERASA CUKUP HANYA ALLAH SAJA YANG MENJADI SAKSI DARI Apa Yang Kita Lakukan, Dan yang tidak kalah penting, jangan sampai kita terjebak riya' yang samar, seperti merasa bangga apabila kita sudah berhasil menyembunyikan amal kebaikan kita, kalau kita seperti itu, maka
hancurlah amal kita.

Sahabatku fillah...
Dalam melakukan setiap amal kebaikan, yang paling mendasar yang perlu dipahami adalah, bahwa segala amal kebaikan yang kita lakukan, itu bukanlah atas kemampuan kita sendiri, tapi itu adalah karena bantuan, pertolongan dan ijin Allah.

Dengan memahami hal tersebut diatas, Insya Allah kita bisa memperbaiki amal ibadah kita dengan ikhlas, selamat dari berbangga diri karena telah berhasil melakukannya. Dan InsyaAllah bisa selamat dari riya. Serta Insya Allah, bisa melindungi kita dari keinginan mengungkapkan amal kebaikan kita dihadapan makhluk, apabila kita mendapati kenyataan diri kita digosipkan, dinilai sebagai orang yang enggan beramal kebaikan, karena kita ikhlas, maka kita menyerahkan semua pada Allah SWT.

Wallahu a’lam bishawab...

♥ Ku Nanti Dalam Doa Di Kesunyian ♥


Bismillaahirrahmaanirrahiim.

”Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang(biasa) nampak daripadanya...”(QS An-Nuur 24 : 3 )
 
Kekasih yang kucari...
Bukan dalam ilusi duniawi
Cinta yang kunanti
Terzahir dalam saksi illahi.

Sebentuk hati sederhana
Mengiringi kisah suci murtadhaa
Menjadi peneguh diri
Dalam penantian kekasih sunyi.

Teringat kata sang pujangga
.jadilah teristimewa tuk mendampingi insan yang istimewa.

Melepas gaun kemegahan
Menundukkan tatapan demi kesucian
Menghias hati dengan keikhlasan
Demi menjaga harkat sebagai seorang hawa.

Terhijabnya pandangan karena taqwa
Apalah yang bisa menghijab hati dari cinta
Terhalangnya lisan karena fitrah
Apalah yang bisa menghentikan ghorizah
tapi batasan syariat tetap utama...

Insan istimewa
Hadirlah menyingkap tabir masa
Menaklukkan asa menuju sunnah nabi
Berjanji dalam aqad karena Illahi...

Kuhijab hatiku dengan cinta-Mu
Hingga tak merunduk hati ini
Hanya karena kebahagiaan semu...

Kutirai pandanganku hanya dengan menatap-Mu
Agar tak goyah mata imanku
Hanya karena hadirnya sesosok wujud hamba-Mu...

Kucahayai ruang di jiwaku dengan asma-Mu
Agar tak gulita diri ini
Hanya karena ukiran sebuah nama...
Ya Allah...
Kuserahkan hatiku dalam genggaman-Mu.
Hingga hanya Engkau yang menyerahkannya
Kepada sesosok hamba-Mu…

Kupersembahkan pandangan terindahku dalam tangan-Mu...
Hingga hanya Engkau yang mengalihkan tatapanku pada wujud kekasih-Mu…

Ya Allah...
Andai ada yang datang ke hadirat-Mu meminta hatiku,
Jika ia bersujud pada-Mu karena cintanya padaku,
Dan bermunajah pada-Mu hanya karena mengharapku,
Kumohon pada-Mu ya Robbi...jangan berikan hatiku padanya...

Namun jika ada yang datang pada-Mu dengan bersujud dan bermunajah
Karena terlalu besar kecintaannya pada-Mu
Hingga menolak hadirku,

Maka kumohon pada-Mu ya Robbi...
Berikanlah hatiku padanya,
Agar penantian kekasih sunyi ini berakhir...
Karena Dialah hamba-Mu yang kurindu karena merindu-Mu
Dialah kekasih-Mu yang kukasihi karena mencintai-Mu
Dan dialah ciptaan-Mu yang kutunggu tuk melengkapi cintaku pada-MU…....

Yogyakarta, 18-04-12
Menantimu “Mas gagahku...”