Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Untuk
sebuah nama yang pernah terukir indah dihatiku demi detik sengaja kuingat
ucapanmu, sikapmu, dan inilah... suara hatiku tentang dirimu..
Disaat
kulakukan kesalahan dan belum sempat meminta maaf, kau tetap memaafkan diriku
karena tak ada simpanan dendam dalam tabungan hatimu..
Sempat
aku membuatmu marah namun tak ada kata benci darimu, kau tetap menerima
kehadiranku dengan segala kekuranganku, seandainya ada kata benci darimu, aku
tetap yakin kau tak mau memutuskan do’a untuk kebaikanku, masih tetap kau
mengingatkanku untuk selalu dekat dengan Rabbku.
Kau
pernah berkata, “aku takut kehilanganmu jika kau tak mau dekat dengan Rabbi,
karena cintaku tergantung seberapa besar cintamu terhadap Rabbi”..
Aku
mencintaimu karena kedekatanmu dengan Sang Penggenggam Cinta. Jika engkau
menjauh dari Dia maka lunturlah cintaku kepadamu.
Subhanalloh...
Itulah
yang aku suka dari dirimu meski akhirnya kita belum bisa bersama seutuhnya.
Maaf...
Kau
pasti tau betapa aku masih mengagumi dan mencintaimu, namun aku sadar itu
sebuah kekhilafan.
Maaf...
Jika
kehadiranku hanya kerikil bagimu, penghalang yang menjauhkanmu kepadaNya.
Kini
aku sadar...
Dirimu
hanya mendamba cinta suci dalam keridhoanNya.
Tetaplah
mencintaiNya, gapai cintaNya dengan sempurna, tak usah kau hiraukan cintaku disini,
karena aku juga ingin menggapai cintaNya dengan sempurna.
Bila
takdir membawa tangan jodoh kita saling bertepuk, maka pada waktunya Alloh akan
menyatukan kita. Biarkan kita saling melepas rasa demi sesuatu yang indah tepat
pada waktunya...
Senin, 1 April 2013 (10.01 pm)